Mantan Presiden Republik Polandia, Lech Walesa, terpesona dengan kecantikan perempuan di Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga merasa tertarik untuk tinggal di daerah tersebut.
"Namun, keinginan itu harus saya pendam karena usia saya sudah tidak muda lagi," kata Walesa saat berkunjung di rumah seni Rudi Pesik di Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta, Kamis.
Mantan Ketua Serikat Buruh Independen dan Bebas "Solidarnosc" (Solidaritas) di Polandia itu terpaksa harus mengurungkan keinginannya. Usianya yang telah mencapai 66 tahun tidak memungkinkan untuk mewujudkan keinginannya itu.
Keinginannya untuk tinggal di Yogyakarta mungkin akan terwujud jika usia Walesa lebih muda dari sekarang. Jika usia bekas buruh galangan kapal di Gdanks, Polandia, itu masih muda, tidak tertutup kemungkinan dapat mewujudkan keinginannya.
Meskipun keinginannya hanya dalam angan, pria berkumis kelahiran Popowo, Polandia pada 23 September 1943 itu merasa senang bisa melihat dan mengagumi kecantikan perempuan Yogyakarta.
Menurut penerima Nobel Perdamaian pada 1983 itu, perempuan Yogyakarta memiliki wajah yang cantik seperti sebagian besar perempuan di Eropa.
"Kendati hanya sekilas, saya senang dapat melihat dan mengagumi kecantikan perempuan Yogyakarta yang tidak kalah dengan perempuan Eropa," kata Walesa yang kini memimpin Institut Lech Walesa.
Lech Walesa berada di Yogyakarta selama dua malam dengan agenda bertemu Raja Keraton Ngayogyakarta, Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X, memberikan kuliah umum di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dan mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Selama di Yogyakarta, pria ramah itu tidak bersedia menginap di hotel, tetapi memilih bermalam di rumah sahabatnya, Rudi Pesik
"Namun, keinginan itu harus saya pendam karena usia saya sudah tidak muda lagi," kata Walesa saat berkunjung di rumah seni Rudi Pesik di Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta, Kamis.
Mantan Ketua Serikat Buruh Independen dan Bebas "Solidarnosc" (Solidaritas) di Polandia itu terpaksa harus mengurungkan keinginannya. Usianya yang telah mencapai 66 tahun tidak memungkinkan untuk mewujudkan keinginannya itu.
Keinginannya untuk tinggal di Yogyakarta mungkin akan terwujud jika usia Walesa lebih muda dari sekarang. Jika usia bekas buruh galangan kapal di Gdanks, Polandia, itu masih muda, tidak tertutup kemungkinan dapat mewujudkan keinginannya.
Meskipun keinginannya hanya dalam angan, pria berkumis kelahiran Popowo, Polandia pada 23 September 1943 itu merasa senang bisa melihat dan mengagumi kecantikan perempuan Yogyakarta.
Menurut penerima Nobel Perdamaian pada 1983 itu, perempuan Yogyakarta memiliki wajah yang cantik seperti sebagian besar perempuan di Eropa.
"Kendati hanya sekilas, saya senang dapat melihat dan mengagumi kecantikan perempuan Yogyakarta yang tidak kalah dengan perempuan Eropa," kata Walesa yang kini memimpin Institut Lech Walesa.
Lech Walesa berada di Yogyakarta selama dua malam dengan agenda bertemu Raja Keraton Ngayogyakarta, Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X, memberikan kuliah umum di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dan mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Selama di Yogyakarta, pria ramah itu tidak bersedia menginap di hotel, tetapi memilih bermalam di rumah sahabatnya, Rudi Pesik
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar