Bisnis Adalah Ibarat Perjalanan

Bookmark and Share

Ikuti Jalan Bisnis  Orang-Orang Sukses dan Cara Melaluinya
Ilustrasi-Ist
Bisnis adalah sebuah laku, sebuah perjalanan yang tidak akan pernah berakhir. Anak muda, orangtua, bahkan yang renta sekalipun. Karena itu bisnis tak memandang umur dan jenis kelamin.
Dalam menjalani sebuah bisnis, ada yang memperoleh kemudahan dengan segala ikhtiar yang dilakukan selalu berujung kesuksesan, tetapi ada juga yang berbisnis selalu berhadapan dengan kesulitan dan kegagalan. Bisnis itu mudah, bagi yang sukses, sebaliknya bisnis itu sungguh sangat sulit bagi yang berkali-kali gagal.
Seperti melewati sebuah perjalanan, bisnis juga memiliki kiat-kiat, kapan harus kencang, kapan harus melambat, apa yang harus dilakukan saat ditanjakan, dan bagaimana mengendalikan saat berjalan diturunan. 
Majalah Wirausaha dan Keuangan, pertengahan Juli 2009 lalu mencoba meretas workshop bisnis dengan mengambil tema : Belajar Tentang Bisnis, Belajar Membuat Usaha. Event ini kami selenggarakan selain untuk memenuhi ‘dahaga’ pengetahuan berbisnis  para pembaca kami, juga untuk mengaktifkan komunitas pembaca majalah WK untuk dapat saling bertemu dan sharing mengenai bisnis secara regular, minimal dua bulan sekali.
Event ini kami selenggarakan di Hotel Milenium, Kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, dengan menghadirkan 3 pembicara yang terbagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama tentang Bisnis Otomotif Roda Dua, sesi kedua tentang Bisnis Kuliner, dan sesi terakhir tentang Bisnis Otomotif Roda Empat.
Nara Sumber yang Telah Terbukti Berbisnis
Ada pameo penting bagi orang-orang yang akan berbisnis : Belajarlah dari orang-orang yang ahli dibidangnya, dan dari orang-orang yang telah mengerjakannya. Nara sumber yang dipilih, karena selain mereka mengetahui bisnisnya, mereka juga telah mengerjakan bisnis yang dibicarakannya.
Majalah WK sengaja mengundang pembicara dari orang-orang yang kompeten dari kalangan akar rumput, dan bukan tokoh-tokoh pebisnis besar. Majalah WK sejak berdiri hingga kini  terus ingin menciptakan tokoh-tokoh baru di kalangan pewirausaha Indonesia, khususnya dari kalangan UKM, sehingga tokoh yang muncul bukan yang itu-itu saja digelanggan media nasional kita. Apakah mereka layak?. Kita buktikan dalam perjalanan berikutnya.
Nara sumber yang kami undang adalah Hj. Rubiyah Sardjono, pewirausaha bengkel otomotif  Roda Dua dari Surabaya, Motor X-Tra. Empat alasan mengapa WK mengundang pembicara ini,  pertama dia seorang perempuan, dari kalangan ibu rumah tangga biasa yang mencoba meretas menjadi pebisnis. Kedua, ia mampu menciptakan system bisnis yang sangat prospektif dengan perkembangan yang luar biasa. Dua tahun usahanya dikembangkan dengan kemitraan sudah beranak menjadi 19 outlet baru. Ketiga, kemampuan menularkan bisnis kepada yang lain sangat diandalkan terbukti ia juga seorang pembicara di berbagai seminar bagi para pensiunan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tinggi atau event organizer. Keempat, reputasi bisnisnya dapat diandalkan.
Nara sumber untuk sesi workshop bisnis Kuliner kami mengundang Agus Pramono, pemilik bisnis Ayam Bakar Mas Mono. Bagi anda pembaca Majalah WK, anda pasti telah mengetahui sosok yang satu ini.  Perjalanan hidupnya unik, dengan latar belakang masyarakat kebanyakan. Hanya lulusan SMA, mantan office boy dan kini bisnis Ayam Bakar yang didirikan telah beranak pinak menjadi puluhan dan berpotensi membuat dirinya orang miliuner baru dari kalangan UKM Indonesia. 
Nara sumber sesi ketiga, Lauren, pemilik bisnis Macsauto, seorang wanita muda, yang gigih keinginannya untuk membangun bisnis dari modal yang sangat minim. Ia, semenjak lulus kuliah tidak mengandalkan orangtuanya untuk memberikan bisnis kepadanya,  meskipun ia dari keluarga dan kalangan pebisnis hebat di Jakarta. Kegigihan itu diwujudkan dengan merantau ke Yogyakarta, justru kebalikan dari cara berfikir banyak orang. Setahun, dua tahun bisnis yang dibangun telah kelihatan hasilnya. Bukan saja eksis di Yogyakarta ketika ia pertama kali berbisnis, tetapi telah merambah ke berbagai lokasi di kota-kota strategis di Indonesia. 
Bekal Memulai Usaha
Setiap sesi acara dihadiri tak kurang dari 60an orang peserta yang memadati ruangan yang sebenarnya hanya disetup untuk kapasitas 50 orang. Ada ketidaknyamanan, tentu, karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para peserta yang telah merelakan waktunya dating pagi-pagi di kepadatan lalulintas Jakarta, juga yang jauh-jauh, terutama yang berasal dari luar kota, seperti dari Cirebon dan Medan.
Untuk mengobati rasa bersalah kami, Majalah WK mengirimkan majalah gratis Wirausaha dan Keuangan edisi terbaru kepada seluruh peserta, yang dikirim ke alamat masing-masing. Ayo silakan melihat wajahnya sendiri-sendiri.
Materi yang diberikan oleh nara sumber seputar sejarahnya dalam bisnis, serta tips-tips yang dilakukan para pewirausaha tersebut. Misalnya di sesi pertama bagaimana dijelaskan mengenai hal yang penting diketahui oleh pemilik bisnis yaitu tips merekrut karyawan handal, tips bersaing di lokasi –lokasi sentra bisnis, serta hal-hal detail yang hanya diberikan saat workshop berlangsung.
Sesi kedua, banyak detail bisnis kuliner yang dibeberkan Mas Mono, mulai dari cara penanganan outlet yang mengundang pelanggan, menciptakan rasa makanan yang khas, serta tips mengendalikan usaha dari jarak jauh.
Sedangkan sesi ketiga, anak muda yang berani mensistemasi bisnis bengkel otomotif roda empat dan roda dua dengan kemampuan awal yang seadanya. Perjalanan bisnisnya yang berawal sebagai karyawan dan konsultan pemasaran di perusahaan bisnis otomotif roda empat membuat dirinya tahu potensi besar bisnis ini. Dan ia memasuki bisnis ini dengan keyakinan yang luar biasa besar. Terbukti ia sukses menjalankannya.
Ada tips penting yang diberikan oleh nara sumber dalam workshop ini. 
Pertama, keberhasilan berbisnis harus berawal dari perubahan pola pikir. Bahwa untuk berhasil, bukan berupa materi atau uang yang diperlukan, tetapi diri sendiri harus menciptakan suasana keterdesakan untuk menggapai sukses sehingga memacu untuk bekerja lebih keras dengan tenaga dan pikirannya.
Kedua, harus berani menangkap peluang usaha, dan jangan meremehkan sesuatu usaha yang terlihat kecil. Karena jika peluangnya bagus, maka yang kecil gampang sekali dibesarkan dan dibiakkan dengan cara yang mudah.
Ketiga, Anda harus ingat bahwa pikiran anda menentukan tindakan anda. Bila pikiran anda tidak berubah maka tindakan anda akan tetap sama. Perubahan positif akan tercapai bila anda melakukan perubahan dengan tindakan nyata. Keberuntungan lebih berpihak kepada yang banyak mencoba dan melakukannya, bukan kepada orang yang berangan-angan melajukan dan tidak berbuat apa-apa.
Keempat, pilihlah usaha yang belum terlalu banyak dikerjakan orang, hal itu akan membuka kesempatan lebih besar bagi anda untuk meraih sukses.
Kelima, setiap orang dapat mengerjakan apa saja, asal tertarik, penuh perhatian, tekun, mau belajar dan berani berspekulasi atas pekerjaan yang dipilihnya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger