Pertama-tama sebaiknya kita memastikan dahulu apa penyebab atap bocor. Banyak hal yang menjadi penyebab bocornya atap, tetapi kita lebih baik menggolongkannya dalam dua kategori, yakni akibat kesalahan dalam prosedur pembuatan dan akibat kesalahan dari hal-hal di luar dugaan.
Pertama, kesalahan dalam prosedur pembuatan cth
Pertama, kesalahan dalam prosedur pembuatan cth
Ada banyak jenis atap yang dipakai pada rumah-rumah tinggal. Namun, sebagian besar, seperti yang bisa kita amati, akan menggunakan atap genteng. Dan atap genteng inilah yang paling berpeluang untuk bocor dan paling sulit teknik pencegahan kebocorannya.Daerah yang paling rawan kebocoran adalah tempat pertemuan bidang-bidang atap. Garis pertemuan ini kalau yang cembung ditutup oleh jenis genteng yang disebut nok atau wuwungan (ridge) dan kalau cekung dilindungi oleh talang jurai (valley) yang juga berfungsi sebagai saluran air hujan.Dalam pembuatan atap atau Pembangunan Fasilitas Olahraga dan Pembangunan Sarana Olahraga di daerah inilah kita harus memberikan perhatian lebih. Biasanya penjual genteng atau atap jenis lainnya memberikan petunjuk detail cara pemasangan nok atau talang jurai. Pastikanlah petunjuk ini dilaksanakan persis seperti yang dianjurkan, atau lebih baik.Akan tetapi, sebelumnya yakinkanlah bahwa atap sudah dirancang dalam sudut di atas minimal. Setiap jenis genteng punya “spesifikasi” kemiringan sendiri. Umumnya genteng tanah liat dirancang untuk sudut antara 27,5 sampai 40 derajat. Besar atau kecilnya sudut tergantung tujuan estetika rancangan Pembangunan Fasilitas Olahraga atau Pembangunan Sarana Olahraga.Namun, sekali-kali janganlah ketentuan sudut minimal jangan dilanggar sebab jatuhnya tetes hujan tidak selalu tegak lurus mengikuti gravitasi, tetapi lebih sering serong karena pengaruh angin.
Apabila sudut tidak cukup saat Pembangunan Fasilitas, dari celah-celah di antara genteng inilah air hujan akan masuk. Sedangkan celah-celah tersebut sengaja dibiarkan ada untuk keperluan mengakomodasi pemuaian masing-masing keping genteng dan kadang-kadang juga untuk ventilasi. Sebaliknya, kalau sudut atap harus dibuat lebih besar dari 40 derajat, setiap kepingan genteng harus dipakukan ke reng yang berada tepat di bawahnya supaya tidak mudah melorot. Genteng yang dirancang dan dibuat dengan baik selalu ada lubang pakunya untuk hal ini. Kedua, kesalahan di luar dugaan adalah kebocoran yang terjadi lama sesudah rumah selesai dibangun.Pertama tentu kita harus menentukan tempat bocornya di atas sana. Dugaan pertama tentu ada di daerah nok tadi. Kemudian di daerah lain yang kemungkinan besar adalah genteng yang pecah atau tergeser dari tempatnya sehingga menyisakan lubang yang cukup besar, tentu menjadi penyebab bocor. Yang harus kita lakukan hanyalah mengembalikan genteng yang tergeser ke posisi semula atau mengganti dengan yang baru kalau pecah. Namun, di bagian nok akan lebih rumit. Yang harus dilakukan di sini adalah perbaikan sementara dan perbaikan permanen.Perbaikan / Pemeliharaan Fasilitas sementara dilakukan pada saat selesainya hujan dan harus dianggap perbaikan darurat karena harus dilanjuti dengan perbaikan permanen yang dilakukan pada musim kemarau berikutnya. Perbaikan sementara bisa berupa pelapisan daerah yang bocor dengan pelapis elastis, baik yang berupa lembaran atau yang berbentuk cair yang diaplikasikan dengan kuas.Perbaikan atau Pemeliharaan Bangunan permanen dimaksudkan untuk melenyapkan masalah kebocoran selamanya. Dilakukan pada musim kemarau karena memerlukan keadaan betul-betul kering dari genteng atau nok atau bagian-bagian yang bocor lainnya. Dianjurkan agar dikerjakan sekaligus dengan kegiatan pemeliharaan menyeluruh dari atap untuk efisiensi biaya.Pemeliharaan ini sendiri berupa pemeriksaan posisi genteng-genteng. Pembersihan dari kotoran atau daun-daun kering yang tersangkut di lubang-lubang talang. Sebaiknya dilakukan secara menyeluruh.Konstruksi atap juga harus diperiksa. Apakah masih kokoh dan berbentuk seperti semula. Jika ada perubahan bentuk di bagian tertentu seperti melendutnya bidang atap, apa boleh buat, harus dilakukan pembongkaran dan perbaikan total di bagian tersebut. Pemeliharaan Bangunan dan Pemeliharaan Fasilitas ini sebaiknya dilakukan secara teratur.
Apabila sudut tidak cukup saat Pembangunan Fasilitas, dari celah-celah di antara genteng inilah air hujan akan masuk. Sedangkan celah-celah tersebut sengaja dibiarkan ada untuk keperluan mengakomodasi pemuaian masing-masing keping genteng dan kadang-kadang juga untuk ventilasi. Sebaliknya, kalau sudut atap harus dibuat lebih besar dari 40 derajat, setiap kepingan genteng harus dipakukan ke reng yang berada tepat di bawahnya supaya tidak mudah melorot. Genteng yang dirancang dan dibuat dengan baik selalu ada lubang pakunya untuk hal ini. Kedua, kesalahan di luar dugaan adalah kebocoran yang terjadi lama sesudah rumah selesai dibangun.Pertama tentu kita harus menentukan tempat bocornya di atas sana. Dugaan pertama tentu ada di daerah nok tadi. Kemudian di daerah lain yang kemungkinan besar adalah genteng yang pecah atau tergeser dari tempatnya sehingga menyisakan lubang yang cukup besar, tentu menjadi penyebab bocor. Yang harus kita lakukan hanyalah mengembalikan genteng yang tergeser ke posisi semula atau mengganti dengan yang baru kalau pecah. Namun, di bagian nok akan lebih rumit. Yang harus dilakukan di sini adalah perbaikan sementara dan perbaikan permanen.Perbaikan / Pemeliharaan Fasilitas sementara dilakukan pada saat selesainya hujan dan harus dianggap perbaikan darurat karena harus dilanjuti dengan perbaikan permanen yang dilakukan pada musim kemarau berikutnya. Perbaikan sementara bisa berupa pelapisan daerah yang bocor dengan pelapis elastis, baik yang berupa lembaran atau yang berbentuk cair yang diaplikasikan dengan kuas.Perbaikan atau Pemeliharaan Bangunan permanen dimaksudkan untuk melenyapkan masalah kebocoran selamanya. Dilakukan pada musim kemarau karena memerlukan keadaan betul-betul kering dari genteng atau nok atau bagian-bagian yang bocor lainnya. Dianjurkan agar dikerjakan sekaligus dengan kegiatan pemeliharaan menyeluruh dari atap untuk efisiensi biaya.Pemeliharaan ini sendiri berupa pemeriksaan posisi genteng-genteng. Pembersihan dari kotoran atau daun-daun kering yang tersangkut di lubang-lubang talang. Sebaiknya dilakukan secara menyeluruh.Konstruksi atap juga harus diperiksa. Apakah masih kokoh dan berbentuk seperti semula. Jika ada perubahan bentuk di bagian tertentu seperti melendutnya bidang atap, apa boleh buat, harus dilakukan pembongkaran dan perbaikan total di bagian tersebut. Pemeliharaan Bangunan dan Pemeliharaan Fasilitas ini sebaiknya dilakukan secara teratur.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar