All About Pariwisata Bali - Panduan yang Mau Liburan ke Bali 2

Bookmark and Share
~~~Bali dalam gambar~~~





Bali terkenal sebagai gudangnya pematung kelas dunia. Patung2 yg ada di Bali biasanya terbuat dari kayu maupun batu dengan ukiran khas Bali yg sangat etnik. Ada sebuah patung yg bagi saya cukup unik dan tentu saja sangat buesaaarrr…yah Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).GWK terletak di daerah Bukit Ungasan, Pecatu. Ga jauh kok dari Kuta, palingan 30 menit drive. Daerah Ungasan & Pecatu adalah daerah bukit kapur yg sangat tandus. Diatas bukit inilah, Nyoman Nuarta, seorang dosen di ITB Bandung (kalo ga salah) menuangkan idenya membuat sebuah taman budaya (culture park) dengan sebuah patung raksasa didalamnya. Patung Ini adalah patung Garuda Wisnu Kencana.
Wisnu=Dewa Pemelihara dalam Hindu, Garuda=kendaraan dewa Wisnu, sedangkan Kencana=Emas. Jadi Garuda Wisnu Kencana adalah patung dewa Wisnu menaiki burung Garuda sbg kendaraannya dan berwarna keemasan. Patung ini rencananya berketinggian 146 meter dan merupakan patung tertinggi di dunia (liberty statue ajah lewat…). Cuman saat ini yg baru jadi hanyalah patung dewa Wisnu setengah badan tanpa tangan (22 meter) dan patung kepala garuda saja.Tuh liat aja pict saya ama tamu saya Mas Christian didepan patung Wisnu…busyettt….kecil amat yah kitanya..ck ck ck
Areal GWK dikelilingi oleh bukit2 kapur yg dibelah-belah sedemikian rupa. Saya juga heran gimana mereka bisa melakukan hal itu. Belahan bukit berbentuk balok2 kubus ini memang didesain sedemikian rupa sbg sebuah seni yg akan diukir dgn gambaran relief epic Mahabarata dan Ramayana. Hamparan potongan bukit ini mengapit panggung terbuka (Lotus Pond) yg merupakan tempat diadakannya event2 tertentu spt konser musik, gala dinner, dll. Disini juga sering dilakukan pemotretan utk pra wedding, lokasi dan settingnya lumayan keren sih…

Dari ketinggian lokasi GWK, kita akan melihat hamparan pemandangan pulau Bali bagian selatan. Terlihat bagaimana laut mengapit Bali, disebelah kiri juga nampak bandara Ngurah Rai dgn pesawat turun naik, kemudian Kuta, Jimbaran. Disisi kanan terlihat Nusa Dua, Benoa, dan tentu saja pemandangan kota Denpasar. Sayang memang, megaproyek yg rencananya selesai dlm 10th (1995-2005) mengalami kemacetan. Financial problem maybe. Entahlah. Yg jelas, kalo saja proyek ini rampung, hasilnya adalah luar biasaaaa…..


Kata Uluwatu berasal dari kata Ulu=Ujung dan Watu=Batu. Emang kalo diliat posisi Uluwatu adalah diujung bawah barat Pulau Bali yg berupa tebing2 batu karang dengan hamparan Samudera Indonesia yg airnya biru gelap….Bayangin ajah, tebing karang setinggi 60meter dan laut lepas yg ombaknya guedee banget, wow…eksotik banget. Uluwatu masuk dalam wilayah desa Pecatu, kecamatan Kuta Selatan, kabupaten Badung. Kalau dari Kuta seh kira2 30 menit drive. Arah ke Uluwatu sejalur dengan GWK dan Dreamland Beach. Jadi kalau pernah ke GWK, tancep ajah keatas kira2 15 menit-an…nyampe deh Uluwatu. Jalannya mulus dan besar, walaupun agak turun naik. Maklum, ini kan daerah bukit kapur. Sebelum nyampe Uluwatu, anda akan liat Tirtha Bali, itu tuh…tempatnya si Glenn ama Dewi Sandra merit.
Areal Uluwatu adalah kawasan suci karena disini terdapat sebuah pura yg sangat utama yaitu Pura Luhur Uluwatu. Pura Uluwatu termasuk dalam 6 buah pura utama di Bali (Sad Kahyangan), yg pemeliharaannya dibantu oleh UNESCO. Disini adalah stana (rumah) dari Dewa Rudra, yaitu dewa penyembuh segala macam penyakit. Dari beberapa literatur yg saya baca, Pura Uluwatu ini sudah ada sejak jaman dulu. Pada abad ke-10, Empu Kuturan mendatangi lokasi pura ini dan mendirikan sebuah pura lagi berupa meru bertingkat 3 disini. Tahun 1546, Dang Hyang Nirartha sebagai penyebar ajaran Hindu Siwa di Bali, ketika mencapai Tanah Lot, beliau melihat sebuah bukit di kejauhan yang sangat mengesankan sekali. Beliau yakin, itulah tempat bagi beliau untuk moksa, yaitu melepaskan roh dari raganya. Bergegas beliaupun menuju bukit ini yg bernama Uluwatu. Disini beliau menambahkan bangunan pura yaitu padmasana, yg merupakan stana dari Tuhan. Dari Uluwatu beliau melanjutkan perjalanannya keliling pesisir pulau Bali sampai Lombok dan kembali lagi ke Uluwatu. Nah, di pura ini Dang Hyang Nirartha, pendeta yg sangat suci dan sakti melakukan proses pelepasan roh yg disebut dengan MOKSA. Beliau melakukan meditasi, dengan kekuatan dan kesuciannya, tubuh beliau menjadi abu dan ditiup angin ke laut. Hanya orang suci seperti beliau saja yg mampu melakukan hal ini.

Odalan (temple anniversary) di Pura Uluwatu adalah saat Anggarkasih Medangsia, setiap enam bulan sekali. Saat odalan berlangsung, ribuan umat Hindu dari berbagai pelosok Indonesia akan bersembahyang kesini. Untuk itu, kawasan Uluwatu ditutup 3 hari untuk aktivitas wisata guna memberikan kesempatan kepada umat melakukan sradha bakti kepada Tuhan. Sekitar akhir Mei lalu, tamu saya Mbak Novi and temen2 rencananya saya ajak ke Uluwatu dari Dreamland. Uppss..nyampe disana kita ga boleh masuk, saya lupa kalau hari itu adalah odalan di Pura Uluwatu.

Di areal Uluwatu ini juga terdapat sekawanan kera yg jumlahnya sekitar 300-an ekor. Badan si nyemot ini lumayan gede2 seh. Monyet disini cukup nakal, sukanya iseng ngambilin kacamata, topi, ikat rambut, dan anting2 para turis. Itu saja yg dia doyan, yg lain seperti kamera, handycam, tas…dicuekin. Ternyata dia melakukan ini hanya caper aja alias cari perhatian buat ditukerin dengan makanan. Cara dia nyopet, wuisss…cepat sekali. Terakhir tgl 7 Augt tamu saya Mbak Yenny diambil ikat rambutnya. Langsung dimakan ama dia ampe robek2, dikirain makanan kali. Jadi hati2 deh dengan barang anda khususnya kacamata baca alias minus. Diembat si nyomet kan berabe, kagak bisa liat eksotiknya Uluwatu. Tapi tenang, trick yg paling ampuh menjauhkan bahaya si monyet adalah dengan membawa batangan/tongkat kayu yg banyak terdapat disini. Ambil aja dan bawa, si nyemot bakalan keder deh, ga berani deket.
Oh yah, tiket masuk ke Uluwatu IDR 3.000.-/person. Karena kawasan suci, pengunjung diwajibkan memakai kain dan selendang yg sudah disediakan disana. Yg bercelana pendek akan dipakaikan kain warna ungu kemudian diikat pake selendang kuning. Sedangkan yg memakai celana panjang (paling tidak melewati lutut), cukup pake selendangnya aja. Di lokasi tiket, biasanya kita dikasih tahu ama yg jaga untuk melepas topi, kacamata ataupun ikat rambut…biar ga dicuri ama monyet. Ada juga papan gede yg berisikan warning ttg hal ini.

Uluwatu paling indah kalau dinikmati saat sore hari khususnya SUNSET time… Di Bali, one of the best place to see the sunset is Uluwatu. Apalagi kalau anda menikmatinya sembari menonton pertunjukan tari Kecak di sekitar pura…wow, makin mantap!!


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger