Video Porno "Artis" Jadi Perhatian Istana

Bookmark and Share
Merebaknya peredaran rekaman video porno diduga dilakukan oleh sejumlah artis hingga membuat heboh masyarakat, akhirnya menjadi bahan pembicaraan di Istana RI 2 (Istana Wakil Presiden), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Pada saat akan memulai rapat Komite Pendidikan di Istana Wapres, Rabu (9/6), Wapres Boediono secara khusus menyampaikan rasa keprihatinan mendalam terhadap peredaran film porno di depan sejumlah menteri dan para pejabat dari beberapa kementrian.

Dalam rapat itu hadir Menteri Keuangan Agus Martowardoyo, Menteri Agama Suryadhama Ali, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan, Mendiknas M Nuh serta Meneg Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.

Dalam rapat khusus yang membahas nasib guru dan pendidikan nasional itu, Boediono menyatakan sangat prihatin dengan kasus beredarnya video porno yang diduga dilakukan oleh sejumlah artis.

"Wapres menyatakan rasa prihatin dengan beredarnya film porno itu," kata Mendiknas M Nuh kepada pers usai mengikuti rapat itu.

Menurut Nuh, Wapres memberi perhatian serius terhadap beredarnya video porno itu dan menyatakan sangat prihatin.

"Di tengah kita sedang membangun karakter bangsa, justru dinodai dengan film porno itu," kata mendiknas.

Wapres, kata Nuh, menekankan semakin pentingnya masyarakat memiliki karakter bangsa yang kuat agar tidak melakukan hal yang tidak terpuji. Wapres juga mengingatan bahwa pembangunan karakter bangsa adalah sangat penting.

Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat mengatakan, Wapres memang sangat prihatin dengan beredarnya video porno itu di masyarakat, karena dinilai dapat merusak keinginan pemerintah yang sedang giat-giatnya membangun karakter bangsa.

"Sebelum memulai rapat pendidikan tadi, Wapres pada pidato pembukaan menyatakan rasa prihatin mendalam atas peredaran film itu karena tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia," kata Yopie.

Wapres, kata Yopie, juga menekankan bahwa upaya pemerintah untuk terus dan terus membangun karakter bangsa seperti yang selama ini digaungkan ternyata tidak salah dan merupakan langkah benar yang terus harus dijalankan.

Dalam setiap kegiatan tatap muka dan dialog dengan para siswa sekolah saat kunjungan kerja ke beberapa daerah, Wapres tidak bosan-bosan menekankan pentingnya pembangunan karakter bangsa bagi kalangan masyarakat Indonesia.

"Pembangunan karakter bangsa sangat penting. Agar masyarakat bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta bisa membedakan mana untuk kepentingan pribadi dan mana untuk kepentingan negara," kata Wapres Boediono di setiap tata muka dengan kalangan pelajar di daerah-daerah.

Pendidikan seks

Mendiknas M Nuh usai rapat pendidikan di Istana Wapres tidak segan mengeluarkan uneg-unegnya mengenai peredaran video tidak senonoh itu.

"Terus Terang, saya sampai kini belum pernah menonton film itu dan saya tidak memiliki filmnya di telepon genggam," kata Nuh sambil menunjukkan telepon genggamnya.

Saat ditanya apakah pendidikan seks di sekolah menjadi penting dalam upaya menghindari kelakuan amoral seperti itu tidak terjadi lagi, Mendiknas menyatakan, tidak setuju dengan keinginan sejumlah pihak agar diberikan pendidikan seks di sekolah kepada murid, terkait dengan maraknya peredaran film porno yang diduga dilakukan oleh sejumlah artis.

"Saya mungkin sebagai orang yang kuno. Tapi saya melihat bahwa pendidikan seks di sekolah tidak perlu," katanya.

Senada dengan Wapres, dirinya juga sangat prihatin dengan adanya peredaran film porno tersebut dan menyayangkan hal yang sifatnya pribadi bisa beredar di masyarakat.

Dalam pandangannya, pendidikan seks tidak perlu menjadi salah satu kurikulum di sekolah karena seks adalah bisa tumbuh dan muncul secara alamiah tanpa harus diajarkan.

"Soal seks setiap masyarakat tentunya akan memiliki pengetahuan secara alamiah tanpa harus ada yang mengajarkan. Jadi saya tidak setuju dengan keinginan pendidikan seks di sekolah," katanya.

Terkait untuk menghindarkan agar film atau majalah porno tidak beredar di sekolah, dirinya, setuju agar para guru terus aktif melakukan pemeriksaan terhadap para siswa, terutama dengan menggeledah tas serta telepon genggam.

"Saya akan segera perintahkan kepada para kepala Dinas Pendidikan untuk selanjutnya diteruskan ke kepala sekolah agar meningkatkan pengawasan terhadap sesuatu hal yang berbau pornografi di sekolah-sekolah," kata Mendiknas.

Nuh mengakui dirinya sampai sekarang belum menyaksikan film porno yang diduga dilakukan oleh sejumlah artis dan menghebohkan masyarakat, sehingga tidak tahu persis sampai batas mana tindakan porno atau seks yang dilakukan pelaku.

Namun demikian, dirinya menegaskan bahwa jika hal tersebut benar-benar terjadi maka patut disesalkan apalagi di saat pemerintah sedang membangun karakter bangsa.

Peredaran video itu juga membuat gundah Meneg Suryadharma Ali yang menyesalkan menyebarnya video porno mirip artis.

Meski demikian Menag tetap yakin murid-murid di pesantren dan madrasah tetap steril dari pengaruh video panas itu.

"Insya Allah pesantren dan madrasah tidaklah," ujar Menag Suryadharma Ali yang juga ikut rapat Komite Pendidikan di kantor Wapres tersebut.

Dirinya menyatakan kecewa karena kecanggihan teknologi ternyata justru dimanfaatakan untuk merusak bangsa, apalagi internet sudah masuk sampai ke kamar tidur anak-anak.

"Saya dan kita kita semua prihatin karena bagaimana pun dari sisi agama pelaku yang melakukan itu melanggar," katanya dengan mimik prihatin.

Dia mengatakan Wapres memang sempat menyinggung mengenai peredaran film porno itu di kalangan masyarakat.

"Kita (Wapres dan para menteri) singgung juga peredaran film porno tapi hanya bagian kecil saja. Karena banyak penyimpangan-penyimpangan lain seperti tawuran, sudah kurang rasa hormat siswa ke orang tua, juga budaya tidak suka mengantre," kata Menag.


antaranews

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger