JANNEKE VAN OORSCHOT ADALAH WANITA PERANCANG BOLA PIALA DUNIA 2010

Bookmark and Share
Untuk setiap perhelatan akbar sepak bola, dirancang bola khusus. Kualitas teknis dan tentunya tampangnya dipertimbangkan dengan rinci. Perancang utama bola yang sekarang dipakai pada Kejuaraan Sepak Bola Piala Dunia di Afrika Selatan adalah orang Belanda.

Senior designer football, demikian gelar resminya pada konglomerat olah raga Adidas. Desainer produk Janneke van Oorschot kini terpandang dalam dunia tersebut.

Awal tahun ini klub sepak bola Internazionale dan Bayern München bertarung pada babak final Champions League menggunakan bola rancangannya. Detil paling mencolok: bintang-bintang besar dalam desain bola, yang memang cocok bagi babak final klub terbaik Eropa.

Namun merancang bola untuk Piala Dunia jelas lain lagi. Dalam tiga pekan mendatang, setidaknya satu milyar orang, lewat layar televisi, akan menyaksikan bola melaju dengan kecepatan tinggi. Sketsa-sketsa pertama telah dibuat tahun 2007. Tim produksi sudah beberapa kali bertandang ke Afrika Selatan, mencicipi suasananya.

Warna-warna bola semua berkaitan dengan Afrika Selatan, bahkan warna putih yang menyilaukan, jelas Janneke Oorschot. "Pasti. Setiap warna dan desain yang kami pakai, semuanya terinspirasi oleh negeri Afrika ini. Contohnya warna putih, yakni warna dasar bola, warna kuning yang menunjuk pada matahari serta kecerahan negeri tersebut. Tapi juga warna emas, tidak hanya menunjuk pada piala emas, yang ingin diraih setiap tim peserta Kejuaraan Sepak Bola Dunia, melainkan juga pada tambang emas yang begitu dikenal di Afrika Selatan."

Angka 11 terlihat jelas pada setiap rancangan. Angka ini jelas menunjuk pada 11 pemain setiap tim, tapi juga pada 11 bahasa di Afrika Selatan. Selain itu juga menjadi kebanggaan, karena perusahaan tersebut untuk kesebelas kali merancang bola Piala Dunia. Akhirnya bola Piala Dunia menjadi bola meriah, tutur Janneke.

"Bola menggambarkan pesta. Kami menjulukinya Jabulani, dalam bahasa Zulu berarti perayaan. Bola ini harus menggambarkan kegembiraan dan pesta. Saya pikir semua itulah yang ditampilkan di Afrika Selatan itu."

Jabulani merupakan bola baku dalam Piala Dunia. Hanya tim unggulan yang diperbolehkan menggunakan bola khusus bernama Jo'bulani pada 11 Juli mendatang. Bola untuk duel final bewarna emas itu adalah tanda penghormatan untuk Johannesburg, kota Afrika Selatan yang juga dijuluki Kota Emas.

Tak Stabil dan Sulit Ditangkap?
Di balik semua tanggapan positif terhadap wujud bolanya, beberapa pemain ternyata kurang antusias juga. Konon, bola tersebut tidak stabil dan sulit ditangkap kiper.

Taktik dan rasa gelisah, kata si perancang Janneke van Oorschot. Setiap turnamen sepak bola selalu dimulai dengan komentar terhadap bola, tapi setelah beberapa hari semua orang lupa. Sewaktu menguji bola, Adidas tidak menganggapnya sepele dan tidak juga dilakukan dalam satu hari.

"Kami menguji bola bersama pemain dan semua tim profesional. Kami mengujinya di terowongan angin. Jadi kami mengujinya dengan seksama sehingga saat ini kami bisa berkata ini adalah bola terbaik di pasaran saat ini. Dan pada akhirnya adalah tim itu sendiri yang harus bermain dengan bola. Ini semua menyangkut pertandingan itu sendiri dan bukan tentang bolanya."

Alhasil Janneke van Oorschot puas dengan hasil akhirnya. Dia senang sekali melihat tim profesional bermain dengan bola rancangannya. Tim favoritnya sebagai pemenang Piala Dunia? Itu pilihan sulit. Sebagai orang Belanda yang sudah bertahun-tahun tinggal di Jerman, ia jelas mengharapkan final antara kedua negara.

Red: Krisman Purwoko
Sumber: radio netherland
republika

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger