IMPOTENSI BISA TERJADI KARENA KEBODOHAN PRIA

Bookmark and Share
Adalah Tolstoy, pengarang besar, yang mengatakan,”Manusia mampu mengatasi segala macam keadaan buruk mulai dari gempa bumi hingga penyakit berat. Dan tragedi paling besar dalam jiwa manusia justru terjadi di tempat tidur.” Banyak pria mengaitkan pernyataan Tolstoy itu dengan impotensi, karena bagi mereka kondisi sama saja dengan kiamat sehingga tak jarang penderita terpikir untuk bunuh diri. Lebih aneh lagi, banyak kasus impotensi terjadi karena istri cerewet atau galak.

Padahal menurut seksolog terkemuka Dr Alex Pangkahila, impotensi sama sekali tak perlu terjadi pada pria. “Kalau pria sampai menderita impotensi karena kebanyakan di antara kita bodoh, tidak mengerti seks secara betul tetapi merasa mengerti.”

Menurut Dr Alex, banyak orang beranggapan seks adalah alamiah sehingga tak perlu dipelajari. Itu anggapan salah! Seks mesti dipelajari, dipahami agar tak salah kaprah. Bukankah banyak orang menderita depresi, ingin bercerai, atau merasa tidak bahagia hanya gara-gara kehidupan seksualnya tak memuaskan? Semua itu disebabkan karena kebodohan/ketidaktahuan mereka mengenai seluk-beluk seks. Oleh sebab itulah, suami-istri harus saling terbuka dalam berbagai hal, terlebih-lebih soal seks ini. Jangan sampai mahligai rumah tangga yang dibangun di atas fondasi cinta sejati runtuh karena soal sepele, kehidupan seks tak memuaskan.

Menurut Profesor Arjatmo Tjokronegoro PhD dan dr Tony Setiabudhy PhD, ada dua macam impotensi yaitu Impotensi Psikogen dan Impotensi Organik. Impotensi Psikogen adalah kelainan potensi seksual disebabkan gangguan psikis–organ reproduksi dan faktor-faktor organis terkait normal. “Gangguan psikis dapat diakibatkan pengaruh luar atau lingkungan, sehingga tanggapannya menjadi negatif. Misalnya, perilaku istri atau pekerjaan,” kata Arjatmo, dari FKUI.

Tony mengelompokkan Impotensi Psikogen:
  1. Faktor Perkembangan: Contohnya dominasi ibu/ayah, hubungan patologik antara orangtua dan anak, sikap keluarga sangat negatif terhadap seks, pengalaman seksual traumatik di masa kanak-kanak, konflik identitas gender.
  2. Faktor Afektif: Kecemasan tentang ukuran penis, rasa bersalah, depresi, rasa rendah diri, maniak, kecemasan akan terjadi kehamilan, dll.
  3. Faktor Interpersonal: Miskin kemampuan komunikasi, tegang menghadapi pasangan, pasangan tidak menarik, kecenderungan perilaku seksual berbeda terutama krena perbedaan tanggapan tentang waktu, frekuensi, gaya, dan lainnya.
  4. Faktor Kognisional: Ketidaktahuan atau ketabuan tentang seks, percaya pada mitos tertentu.
  5. Faktor Lain: Kelelahan, kecemasan sementara paraphilia, dan lainnya. Sedangkan Impotensi Organik terjadi karena ada gangguan pada organ tubuh, misalnya pada sistem reproduksi, kardiovaskular, sistem saraf, sistem hormonal, sistem metabolisme sel, penyakit infeksi, penyakit noninfeksi, pengaruh obat-obatan, trauma, klainan genetik, dan lainnya.

Melihat banyaknya gangguan organ dapat menyebabkan impotensi, kita harus menjaga diri agar tidak terkena penyakit berkaitan dengan aliran darah seperti darah tinggi, jantung, diabetes melitus termasuk alkoholik. Pada tahun 1960-an, impotensi dianggap 90 persen karena faktor psikogenik. Tapi sekarang terbukti, 50 persen impotensi bersumber dari gangguan organik.

Macam-macam Gangguan Seksual:

  1. Impotensi Konkupisensi: terjadi gangguan pada libido, pria ini takkan terangsang sekalipun ada wanita cantik bugil di hadapannya.
  2. Impotensi Ereksionis: Tak bisa ereksi sama sekali, dapat ereksi tetapi saat akan melakukan hubungan intim justru tidak bisa, dapat ereksi tapi waktu penetrasi penis lemas kembali.
  3. Impoten Ejakulasionis: ejakulasi dini, ejakulasi retarda atau prolongasi (sulit atau lama baru terjadi), ejakulasi tak sempurna karena belum semua sperma keluar atau tak terjadi ejakulasi sama sekali.
  4. Impoten Statisfaksionis: gangguan orgasme seperti ada kalanya ejakulasi tapi tanpa kenikmatan, tidak bisa orgasme dalam hubungan dengan pasangan tapi puas bermasturbasi.

Cara Pencegahan dan Penyembuhan:

  1. Menerapkan pola hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit berdampak pada potensi seksual.
  2. Cukup baik memiliki pengetahuan mengenai seks.
  3. Memiliki otot dasar panggul yang kuat supaya hubungan intim berkualitas dapat dicapai.
  4. Bagi yang sudah impoten, konsultasi ke dokter atau psikiater.
  5. Selain menggunakan obat-obatan sesuai petunjuk dokter/psikiater, pasien bisa melakukan penamanam protesa di penis.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger